Situs jejaring sosial Friendster menerima tawaran akuisisi dari MOL Global, sebuah perusahaan pembayaran online asal Malaysia. Friendster berharap, langkah tersebut bisa mendongkrak penerimaan perusahaan.
Termasuk situs pertemanan yang muncul pertama kali, Friendster adalah salah satu situs populer internet sebelum ketenarannya tergerus oleh pendatang baru seperti Facebook dan MySpace. Sampai pada akhirnya Friendster kehilangan daya tarik di sebagian besar pasar utama.
Meski demikian, Friendster masih tetap populer di Asia Tenggara. Friendster mengatakan, 90 persen traffic mereka datang dari Asia. Pada Agustus, situs tersebut memiliki 20 juta pengguna aktif dari Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Filipina.
MOL dan Friendster tidak mengungkap ketentuan finansial dari kesepakatan akuisisi tersebut. Akan tetapi, dikabarkan bahwa jejaring sosial tersebut dijual setidaknya di harga 100 juta dolar AS.
Seperti dikutip dari laman PC World, akuisisi tersebut memperpanjang kemitraan antar dua perusahaan yang diumumkan Oktober lalu.
Di bawah ketetapan dalam kesepakatan tersebut, MOL akan mengarahkan Friendster menjadi situs e-commers dengan menyediakan platform pembayaran untuk layanan e-commerce.
Adapun yang disiapkan adalah Friendster Wallet dan Friendster Gift Shop. Di sini pengguna bisa membeli kado-kado virtual untuk teman-teman di Friendster.
Dengan Friendster Wallet, pengguna bisa melakukan pembelian online di Gift Shop online menggunakan mata uang virtual. Pengguna membeli mata uang virtual yang disebut Friendster Coins, menggunakan kartu top-up yang dijual di toko-toko nyata, seperti toko serba ada.
Selain itu, MOL berencana menggunakan kepentingan bisnis lain dari pemegang saham utamanya untuk menarik lebih banyak pengguna Facebook. Bisnis-bisnis itu antara lain franchise di Malaysia dan wilayah lain di Asia Tenggara untuk Starbucks, 7-Eleven, Borders, Krispy Kreme, Wendy's, dan Papa John's Pizza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar